Bukan rahasia lagi, Hayrunnisa dan banyak wanita berjilbab lain yang ada di Turki sering mengalami ketidakadilan karena jilbab yang mereka kenakan. Beda dengan para ibu negara sebelumnya, Hayrunnisa Gul seorang Ibu negara yang mengenakan hijab. Padahal pada pemerintahan sebelumnya, jilbab sempat dilarang masuk ke lembaga-lembaga resmi negara yang menyarankan agar ia menanggalkan jilbab, namun tak pernah diindahkannya.
Hayrünnisa mengatakan bahwa ia telah mengajukan gugatan ke Pengadilan HAM Eropa karena ketidakadilan yang diterapkan kepada mereka karena alasan mengenakan jilbab. Hal tersebut disampaikan oleh istri presiden Turki Abdullah Gul kepada dewan parlemen Eropa, di mana diriya menyatakan ketidakpuasan yang mendalamnya atas sejumlah besar kontroversi penggunaan jilbab dan adanya pelarangan penggunaan jilbab yang diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga publik yang ada di seluruh bagian negara Turki dan mencatat bahwa dirinya juga merupakan korban ketidakadilan di Turki akibat jilbab yang ia kenakan.
"Jangan lihat pakaian saya, tapi lihatlah apa yang saya kerjakan nanti," ujar Hayrunnisa Gul, saat wartawati sebuah stasiun televisi asing memawancarainya tak lama setelah pelantikan suaminya, Abdullah Gul, sebagai presiden Turki, pada Agustus 2007. Saat itu, dunia berpaling pada terpilihnya Gul sebagai Ibu negara yang mengenakan hijab ini dianggap akan membawa kembali negara sekuler Turki pada sistem Islam.
Kendati berjilbab, Hayrunnisa selalu tampil menawan. Ia membuang jauh anggapan bahwa jilbab identik dengan baju kedodoran, tak modis, dan kumuh. Ia tampil rapi, anggun, dan tetap dalam kaidah syar'i. Seperti gambar di bawah ini kita lihat penampilan modis Ibu negara yang mengenakan hijab.
No comments:
Post a Comment